My Journey

My Journey
Sekapur Barus
Isi tulisan dipersembahkan hanya untuk diri sendiri, langkah apresiasi terhadap usaha diri, berjuang hidup untuk mandiri, menikmati hidup yang hanya sekali, sebagai bukti bahwa diri pernah berdiri dan menjalani hidup tanpa menyesali. Dipersilahkan kepada para penjelajah dunia maya untuk menjelajahi blog ini. blog yang berisi kumpulan tugas kuliah,catetan dan kejadian aneh lainnya. NO SARA , NO PORNO , NO RASIS . salam damai ! ! !

Rabu, 08 Mei 2013

Mt. Sumbing 3371

Gb.1 langkah pertama mulai dari sini
ketika engsel persendian terasa berderik bak engsel pintu berkarat menjadi sinyal SOS memanjakan tubuh ini diderai angin sejuk pegunungan. Mt. Sumbing menjadi pelarian kesekian, gunung yang memiliki pendamping sejati yaitu Mt.Sindoro. Terletak ditanah wonosobo-temangung-magelang dapat diakses dengan menggunakan bus semarang-purwokerto dan langsung turun didepan gapura menuju basecamp Mt.Sumbing. Dilanjutkan berjalan sekitar 300-400 m menuju basecamp, sebelum membuka pintu anda akan disambut tagline seperti pada Gb.1.

Waktu perjalanan yang memakan sekitar 4 jam menghendaki kami (penulis, irfan, Roy) mengikuti audisi kilat master chef, sistem audisi yang lebih ketat dengan peralatan minim begitu juga dengan bahan baku yang tersedia. Segala keterbatasan inilah yang sesungguhnya melahirkan master chef sebenarnya.
Gb.2 Audisi Master Chef


Alhasil makanan berkualitas menjadi santapan malam tuk menggusur cairan asam yang membanjiri lambung kami semua.
Gb.3 hasil racikan chef handal

Malampun habis, suara jangkrik berganti suara ayam berkokok, bulan berganti matahari. Adzan subuh berkumandang memanggil untuk segera menunaikan shalat subuh. Ada hal menarik disini, warga yang menunaikan shalat subuh berjamaah dimajid cukup ramai. Kalau tidak salah 4 shaf belum ditambah shaf wanita dan anak-anak, sungguh nuansa islami masih kental didesa kaki Mt.Sumbing.Mententramkan jiwa ini, solat subuh kelar bersiap memulai pendakian menuju puncak. here we go !

Gb.4 jalur pendakian
"Jangan sombong" sebuah pantangan ketika ingin menaklukan puncak, dengan melihat Gb.4 menjadi sebuah persiapan atau sebuah antisipasi ketika  jalur hilang ditelan lebatnya hutan. Tampak pada gambar terdapat 2 rute pendakian, rute yang akan kami tempuh merupakan jalur baru ( Rute kanan-pada Gb.4). Sedikit informasi kepada pembaca blog http://dzuloceano.blogspot.com/ , bahwa tipe rute Mt.Sumbing merupakan tipe rute ngetrack alias gas polll. Karakteristik rute dari awal hingga akhir tidak memberikan kesempatan kami bernafas dengan ketiadaan rute bonus (landai-red). Engga percaya?mari lihat Gb.5

Gb.5 menatapi kejamnya jalan hidup

Gb.6 Habis Buang Air Kecil
Beratnya perjalanan serta ketidak tersediaan mata air di gunung ini mengharuskan kami menghemat air. Bahkan untuk buang airpun kami melakukan sehemat mungkin, jangan sampai output air lebih besar dari pada inputnya. sesuai prinsip hukum pertama thermodinamika
Yang berbunyi, " Hukum Kekekalan Energi (Hukum Pertama Termodinamika) Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Energi yang hilang dari sistem sama dengan energi yang ditangkap oleh lingkungannya. Input energi selalu sama dengan output energi" (Anonim,2013)
Semakin memasuki hutan menelusuri jalan menerabas semak belukar hingga perhatian kami bertumpuk pada batu "memoriam" . Saya bergidik membayangkan kejadian yang menimpa beliau, semoga arwah beliau diterima di sisi-NYA

Gb.7 In Memoriam "TRI ANTONO"
Tawa canda yang menemani selama perjalanan hilang ditelan "memoriam", sejenak berdiam menyerapi sunyinya hutan ini.Alam banyak memberi pelajaran, belajar untuk menjadi bijak, belajar untuk berbagi, belajar menjadi orang kerdil, lemah, tidak punya kuasa dan belajar menjadi orang besar. Alam mengajari nilai-nilai hidup,nilai hidup tabu untuk diremehkan.

Gb.8 JANGAN PUKIL ! ! !

Gb.9 Pasar Setan

Meski diselimuti kabut kami tahu hari beranjak siang, melalui insting yang sudah kami latih pada pendidikan dasar pecinta alam #belagu serta diverifikasi jam tangan hitamku pemberian kekasih hati. Sampailah kami di Pestan, sebuah lahan terbuka yang cukup luas dengan kemiringan tanah antara 10-25 derajat. Menurut sumber yang saya baca, wilayah ini rentan adanya badai dan menyarankan untuk berhati-hati jika ngecamp di pestan. Bentuk topografi pestan berupa tanah datar terbuka serta berada diantara punggungan menjadi jalur aliran massa udara yang bergerak akibat perbedaan tekanan. Dimana massa udara bergerak dari tekanan rendah ke tinggi.

Gb.10 Superhero


Gb.11 Dalam perlindungan superhero
Tiupan angin yang terus berhembus menjadikan doom kami sebagi satu-satunya pelindung kami dari terpaan angin dingin. Meski doom kami hanya mampu bertahan sekitar 24 jam, pas banget pas mau turun. :D

Gb.12 saya dan super senior ( bang roy)

Gb.12 terlihat perbedaan yang sangat jelat antar pemuda dan pemuda+++ ( sory my super senior) haha

Gb.13 Melangkah meraih 3371


Gb.14 Baca Peta Ben Ga Nyasar
Pengamalan pertama menaiki sumbing mewajibkan saya untuk tidak lupa membaca peta sederhana yang kami dapat dengan harga 2000. Demi memastikan jalan yang kami tempuh benar, terkait kondisi kabut yang terus menyelimuti puncak sumbing menyulitkan dalam membaca keadaan sekitar. Jarak pandang hanya sekitar 10 m dan yang terlihat hanyalah batuan dingin hasil proses geologi serta rumput berembun. Medan makin menantang untuk ditantang, semakin keatas semakin bertambah derajat kemiringan. Bahkan kami harus merangkak menyisir tebing batu, seperti yang anda lihat pad Gb.15

Gb.15 Merangkak Menyusuri Tebing Jurang

Gb.16 Sang Saka #Hormat


Gb.17 The Top



Gb.18 3371 yeahhh ! ! !


Gb.19 Penghasil Teh Terbaik


Gb.20 Sindoro (Next Plan)
Gb.21 Our Marking


Gb.22 The Dream Team