Bicara Analogi kehidupan disela
kepenatan bahasan SOP menjadi daya tarik tersendiri. Daya tarik yang menjauhkan
perhatian dari lembaran-lembaran kusut SOP sekusut bahasan yang tak kunjung
usai. Menjauhi hal yang bersifat spesifik hasil penyatuan banyak kepala,
mendekati hal yang relatif tak berujung dan tak berdasar. Hanya spekulasi dari
pandangan, spekulasi dari pengalaman ataupun spekulasi tak mendasar alias
ngaco!
[Piring Beling]
“kukuruyukkk,,, krrukkk,,
krruukk,,,,”, Tiba-tiba alarm berbunyi. Alarm alamiah yang setia bunyi pada
saatnya, nggak tergantung baterai. Entah itu baterai jenis alkaline atau ABC,
yang jelas beda harga dan beda mutu. Alarm pengingat “jangan lupa makan” selalu
berbunyi pada saatnya, tak menilai itu
waktu yang tepat atau tidak. Berjalan gontai perlahan menuju dapur, mencari
secercah harapan pengisi perut kosong meredam nyanyiannya “Tong kosong nyaring
bunyinya” kalo kata slank. Teronggok manis piring beling cantik dengan ukiran ungu
bunga anggrek mengelilingi bibir piring disudut rak. Tangan lemah tak terisi
energi hasil metabolisme tubuh tak kuasa mengambil piring dari peraduaannya,
gaya gravitasi menuntun tuk mencium lantai “prankkkk” pecah terbagi dua
berserakan.
Piring beling ibaratkan sebuah
kesatuan hubungan, kesatuan rasa dan kesatuan cipta. Dua penciptaan yang
disatukan dalam sebuah wadah, yang diinterpretasikan dalam piring beling.
Piring beling indah dengan ukiran yang menghiasi, dihiasi oleh cinta kasih
keduanya. Segala usaha cenderung bersifat fluktuatif, ada kalanya usahanya
mencapai titik nol atau bahkan minus dengan memperburuk keadaan. Dan itulah
waktunya piring beling terjatuh dan pecah, pecah terbagi dua.
This the question, what will you
do?
1.Ambil dan perbaiki
Membungkuk mengambil pecahan
piring dilantai, membersihkan pecahannya agar tidak ada orang lain yang
tersakiti akibat pecahannya. Meminimalisir dampak perpecahan keduanya terhadap
orang lain, cukup mereka rasakan berdua. Berusaha perbaiki dengan media perekat
“lem alteco” ataupun kalau dijakarta terbiasa dengan “power glue”. Perekat
super yang dapat digunakan segala jenis barang baik plastik, kaca dan
sebagainya. Dioleskan pada sisi bagian yang pecah kemudian digabungkan kembali,
ditunggu hingga kering dan jadilah piring beling seperti fungsi utamanya. Tetap
terlihat jelas garis pecahan ditengahnya, garis yang membekas tidak dapat
dihilangkan. Sebuah bekas yang tak kan hilang meski telah diperbaiki. Garis yang mengukir di relung keduanya,
tinggal kita memilih apakah tidak masalah dengan adanya bekas perpecahannya
atau kita lanjut pada opsi ke 2. Sebenarnya
banyak nilai dalam goresan ini, sebuah bekas yang menjadi batu pijakan,
menjadi pondasi dan batasan pengingat. Mengingatkan agar garis bekasnya tidak
bertambah lagi, tidak makin merusak keindahan piring beling ini. Tetap
berpedoman pada nilai dan fungsi suatu benda, sehingga mengoptimalkan
penggunaannya. Meski tidak seindah saat baru, piring ini tetap berfungsi
sewajarnya. Ya untuk makan.
2.Ambil, buang dan beli baru
Menjunjung tinggi nilai estetika
mengesampingkan nilai fungsi, dasar pilihan opsi ini. Baik pilihan 1 dan 2
keduanya tetap sebuah usaha, yang menjadi perbedaan bukan dari usahanya akan
tetapi dari sudut pandang menilai sebuah benda. Dengan konsep estetika, konsep
kesempurnaan dan keindahan beranggapan point tersebut menjadi dasar utama,
menilai fungsi benda akan berjalan optimal ketika searah dengan kesesuaian
estetika dan kesempurnaan. Kata lainnya, sudahi hubungan yang telah rusak dan
pecah. Biarlah menjadi masa lalu pengingat saat menjalin hubungan baru nanti.
Pecahnya menjadi pengingat dan sebagai bahan evaluasi diri agar usaha dalam menjalin
dan menjaga hubungin tidak mencapai titik nol bahkan minus dengan kata lainnya
jangan sampai pada titik cerai karena akan sulit dalam hal rujuk ketika
memiliki dasar konsep sebuah estetika dalam mencapai kesempurnaan. Meski
kesempurnaan tidak akan tercapai, tapi apakah salah kita berusaha mendekati
nilai sempurna?
[Piring Plastik]
Tidak kaku, elastis, fleksibel
dan anti pecah. Sifat yang dimiliki sebuah piring plastik, aman dibawa
kemana-mana meski disimpan pada tas yang penuh akan baju, celana dalam ataupun
apasaja yang memberikan tekanan pada piring plastik. Tetap tak rusak, bertahan
pada bentuk dan fungsinya meski ditekanan dari segala sisi. Fungsi yang
dibangun berdasarkan konsep toleransi dan fleksibilitas, minimalisir pemicu
api. Hubungan yang tidak kaku, tidak membatasinya selama masih dalam batas
norma dan moral. Ini sebuah konsep paling ideal dalam hubungan, tidak protektif
dan tidak terlalu kepo. Kepo is care but
if over its really uncomfortable, bebas dalam batasnya inti analogi sebuah
piring plastik.
Ingat ini tentang piring plastik,
rusak hanya saat benar benar ada sebuah gaya luar yang begitu besar hingga
merobek kesatuannya. Gaya yang kuat, bukan lagi pengaruh gaya gravitasi.
Kebebasan itu terkadang mengundang pihak ketiga, dan itulah gaya pembangkitnya.
Pilihan opsipun tetap hampir sama dengan piring beling, perbaiki atau beli
baru. Thats your choice !
Sebuah analogi tak mendasar,
hanya berdasarkan rangkuman obrolan beberapa kawan pejuang cinta. Masih banyak
analogi sebetulnya, seperti paku vs tembok atau setengah piring beling-plastik.
Jangan jadikan pedoman dan acuan, tetapi jika kejadian yang anda alami mirip
dengan tulisan ini tidak salah ikuti sedikit saran dan masukannya. Hanya
sebagai bumbu perjalanan hidup anda.