My Journey

My Journey
Sekapur Barus
Isi tulisan dipersembahkan hanya untuk diri sendiri, langkah apresiasi terhadap usaha diri, berjuang hidup untuk mandiri, menikmati hidup yang hanya sekali, sebagai bukti bahwa diri pernah berdiri dan menjalani hidup tanpa menyesali. Dipersilahkan kepada para penjelajah dunia maya untuk menjelajahi blog ini. blog yang berisi kumpulan tugas kuliah,catetan dan kejadian aneh lainnya. NO SARA , NO PORNO , NO RASIS . salam damai ! ! !

Jumat, 30 Agustus 2013

Untung Untungan


Sebetulnya, tujuan sebenarnya saya menulis ini untuk diikut sertakan dalam lomba, coba cari peruntungan saja. Siapa tau masuk juara harapan X ha..ha..ha.. yah,,, karena kecerobohan saya, tidak terlalu mengamati persyaratannya secara otomatis terdiskualifikasi. -__- yasudahlah, dari pada tulisan ini berdebu di dalam hardisk tak tersentuh. Saya entry ke blog jelek ini, siapa tau ada yang baca .................. lets read !!!
Bagaimana meningkatkan pemahaman, kepedulian dan partisipasi publik dan kaum muda indonesia dalam mewujudkan komunitas ASEAN 2015?

Pelajar muda indonesia tahu ASEAN sejak duduk pada bangku sekolah menengah pertama, tahu bukan berarti paham. Kebijakan kementerian pendidikan memasukkan ASEAN kedalam kurikulum mata pelajaran sejarah dinilai tepat. Maksud memfahamkan ASEAN serta perannya terhadap indonesia  dan asia tenggara berujung hanya ketahuan pelajar. Ketahuan sekilas ASEAN hanya memunculkan “Ohhh…” di mulut dan berhenti dititik tersebut.

Peduli ada karena empati, empati fisik cenderung muncul ketika terjadi hubungan mutualism. Hubungan yang menitik beratkan untuk saling menguntungkan.  Ketidakpedulian komunitas publik dan kaum muda terhadap ASEAN, salah satu faktor yang paling dominan adalah peran ASEAN pada masa ini. Bisa kita telusuri, sejauh mana peran ASEAN baik dalam bidang sosial, ekonomi dan lain-lain. Yang diketahui komunitas publik dan kaum muda hanya sebatas pengertian ASEAN itu sendiri dan peran ASEAN masa lalu, masa dimana kaum muda tidak merasakan perannya secara langsung. Dan seiring kesini kepedulian yang ada hanya kepedulian di komunitas tua yang pernah merasakan peran ASEAN. Transfer kepedulian sulit dilakukan  secara normal  dan berakibat ketidakpedulian.

Peran yang seharusnya meningkatkan titik kepedulian publik bahkan kini dicemari berbagai konflik dan sengketa internal antar negara-negara ASEAN. Banyak kasus diantaranya :
  1. Malaysia, Kamboja, Thailand dan Vietnam atas ladang gas dan minyak di Teluk Thailand.
  2. Singapura dan Malaysia di sepanjang Selat Johor dan Selat Singapura termasuk Pulau Batu Puteh (Pedra Blanca)
  3. Indonesia dan Malaysia atas wilayah kaya minyak di Ambalat, Kalimantan Timur.
  4. Indonesia dan Timor Leste atas sengketa kecil di pulau Timor seperti sengketa atas sawah di Noelbesi Citrana, Bijaelsunan dan Delomil Memo.
  5. Indonesia dan Filipina atas Pulau Miangas
  6. Indonesia dan Papua Nugini atas tanah ulayat di perbatasa kedua negara
  7. Kamboja dan Thailand atas Candi Preah Vihear
ASEAN telah mengeluarkan deklarasi tentang masalah ini, menyerukan semua negara untuk menangani masalah tersebut tanpa menggunakan kekerasan. Konflik dan sengketa yang mewarnai mengkaburkan tujuan ASEAN yaitu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan negara-negara anggotanya, memajukan perdamaian dan stabilitas di tingkat regionalnya, serta meningkatkan kesempatan untuk membahas perbedaan di antara anggotanya dengan damai. Seolah ASEAN sebatas Association of Southeast Asian Nations

Salah satu langkah efektif dalam meningkatkan kefahaman dan kepedulian komunitas publik dapat ditempuh dengan merintis progam kerja bersama yang melibatkan kaum muda masing-masing negara ASEAN. Sasaran progam berupa pengabdian masyarakat yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan tingkat sosial masyarakat tersebut. Langkah ini dirasa mampu lebih menjangkau dan mengambil hati komunitas publik. Tim kerja yang terdiri pemuda-pemudi dari masing-masing negara ASEAN dengan objek kawasan tertinggal dimasing-masing negara ASEAN mampu berkontribusi positif kepada kondisi sosial.

Disamping itu kefahaman peran ASEAN akan terasa diberbagai lini yang akan sejalan dengan tingkat kepedulian komunitas publik. Peran pemuda-pemudi menjadi agen yang mampu menghilangkan batas serta sekat antar negara ASEAN. Sehingga dimasa mendatang konflik dan sengketa akan dilebur dalam tujuan ASEAN sebenarnya.