inilah rumah kita |
Waktu
terus bergulir seperti roda kereta api yang meluncur diatas relnya.Ilmu
pengetahuan semakin berkembang dan kita semua sudah sadar betapa pentingnya
ilmu pengetahuan. Sudah tidak seperti keadaan bangsa indonesia ketika masih
zaman penjajahan. Bodoh, percaya tahayul, hanya kaum pria yang boleh menuntut
ilmu dan lain sebagainya. Saat ini kondisinya jauh berbeda dibandingkan sekitar
80-90 tahun yang lalu. Masih ingatkah anda dengan “buku adalah jendela dunia”,
sering sekali saya mendengar ungkapan
tersebut ketika saya masih duduk dibangku SD.
Bapak/Ibu
guru selalu mengingatkan kita semua untuk suka membaca, apapun bukunya.”anak anak, bangsa kita adalah bangsa besar,
bangsa kita bisa mengusir penjajah karena kerja keras pahlawan kita. Mereka berjuang
sampai darah penghabisan untuk mengusir belanda dan antek anteknya. Tetapi
sekarang pahwalan kita sudah tidak berda bersama kita lagi anak anak. Mereka meninggalkan
negri ini dan mempercayakaan negri ini kepada kita semua.Dahulu kala mereka
mempertahankan negri ini dengan senjata, apakah itu masih berlaku sekarang
anak-anak??? Tidak, pertarungan senjata bukan lagi saatnya akan tetapi
pertarungan pikiran adalah saatnya.Bagaimana kita bisa menang??kita sudah
ketinggalan 50-60tahun dibandingakan negara besar lainnya dalam ilmu
pengetahuan dan kemajuan teknologi.Bisakah kita menang??? BISA, belajar..belajar...berdoa
. Belajarlah anak-anak, belajarlah lebih giat dibandingkan orang lain, buka
buku lebih banyak untuk mengejar ketertinggalan kita.Negara ini ditangan anda
semua.”pak guru mengakhiri pidatonya.Masih ingat betul apa yang disampaikan
guru sejarah saya.Dengan ilmu kita bisa menjadi negara besar dalam artian
nyata.
Dan
sekarang saya hidup dizaman milenium, merasakan hasil jerih payah ilmuan-ilmuan
terdahulu.Tidak perlu berjalan kaki untuk menuju kampus, namun hal itu tidak
saya rasakan secara langsung.Karena Ketika lahirpun kendaraan bermotor sudah
ada.Hal yang dirasakan benar-benar telah terjadi perubahan dalam perkembangn
ilmu pengetahuan adalah Disk(saya lupa namanya).Berbentuk persegi, ukuran
sekitar 15 cmx 15 cm, bermacam-macam warnanya dan didalamnya terdapat kaset penyimpanan data
yang berupa kepingan plastik hitam.Dahulu ketika itu, kita masih menyimpan data
didalam alat tersebut, itupun kapasitasnya sangat kecil.Still remember it??bagaimana dengan
sekarang?? Yap..cukup membeli flashdisk dengan kisaran harga 100ribuan kita
dapat menyimpan file hingga 4Gb dalam bentuk alat yang cukup dikantongkan
disaku kita.Secepat itukah kemajuan ilmu pengetahuan??hanya berlangsung rentang
waktu 3-4 tahun saja. Subhanallah.
kami MAHASISWA ! ! ! |
Sudah
20 tahun lebih saya hidup, statuspun sudah bukan menjadi warga negara
biasa.MAHASISWA, itulah status saya saat ini.Status yang mengharuskan saya
untuk lebih peka keadaan, peduli, berpikir kritis, memberikan solusi yang baik
untuk segala permasalahan kehidupan bermasyarakat.Berat?? inilah tahapan yang
masing masing kita semua harus melewati status ini. Hal inipun yang mendorong
saya untuk terus mengembangkan kapasitas diri saya agar benar-benar menjadi
seorang MAHASISWA.
Dan
sekarangpun kita bisa melihat dengan jelas tanpa membutuhkan Loop untuk melihat
kondisi bangsa indonesia. Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta telah
meluluskan berbagai macam sarjana dalam keahlian bidang yang
bermacam-macam.Ribuan sarjana telah dihasilkan, Indonesia telah memiliki banyak
ahli ahli yang nantinya diharapkan bisa mengabdi pada bangsa. Harus bangga kah??
Yap..kita harus bangga.tepuk tangan untuk kita semua.prrokk ..prookk....prookkk..proookkk...Keberadaan
sarjana sarjana ini mengindikasikan bahwa negara kita adalah negara yang
berilmu.Dengan itu kita bisa membangun bangsa ini untuk menjadi lebih baik dan
mensejahterakan yang berada dalam lingkup tersebut. Apa anda merasa sudah
sejahtera?eh bukan anda saja, tapi kita semua, sudahkah??? BELUM, baru
segelintir orang saja yang merasakannya. Salah siapa ini??saya, anda, pemerintah
atau PTN/PTS. Lebih baik salahkan diri kita masing-masing, salahkan diri kita
yang tidak menjalankan kewajiban yang seharusnya kita lakukan.Kita semua sudah
menjadi manusia berilmu, lalu apa yang masih kurang? Kenapa belum bisa merubahan
kondisi negri ini? Korupsi menjadi kebiasaan, kolusi bukan hal yang tabu,
nepotisme menjadi pilihan.Orang atas duduk santai minum kopi sambil membaca
koran dengan berita “Pembagian zakat
memakan korban warga miskin dan kurang mampu”ironis.
Bangga??? |
Karena
kita berilmu, kita bisa memikirkan berbagai macam cara untuk menuju
tujuannya.Entah itu cara yang halal ataupun yang menghalalkan segala macam
cara. Bahkan sarjana kita sangat cerdik dalam melihat peluang dari yang besar
hingga yang sangat kecil.Sangat cerdik layaknya sang kancil dalam buku dongeng
tidur yang biasa dibacakan orang tua kita.Cerdik dalam strategi untuk mengisi
kantong kantong mereka. Seakan buta, tidak tahu jika sang pencipta
mengawasi.Hatipun sudah menjadi batu kali. Keras, hitam, selfish bagian ciri
khas dari batuan.
Akan
tetapi berbeda jika ilmu kita imbangi dengan manajemen hati.Dengan keberadaan
hati yang memberikan batasan batasan yang tidak boleh dilewati serta mampu
membuat jalur rel kehidupan yang aman dan nyaman.ini lah yang masih kurang dari
para sarjana kita.kita hanya menggunakan akal tidak diimbangin dengan
hati.Allah menciptakan manusia dengan kelebihan akal. Semua manusia memilki
kepintaran akan tetapi yang membedakan derajatnya ada lah manusia yang juga menggunakan
hatinya dalam berakal. Sehingga output nantinya para sarjana kita akan
memberikan sesuatu untuk negri ini yang pastinya hal tersebut bermanfaat
bukannya merugikan.
Manajemen
hati dapat kita peroleh melalui pendekatan spiritual.Dengan beribadah kepada
Allah SWT kita dapat memanjemen hati kita dan Allah lah yang membolak-balikkan
hati kita.masih ingat dengan lagu aa gym??
Jagalah hati jangan kau kotori
Jagalah hati lentera hidup ini
Jagalah hati jangan kau nodai
Jagalah hati cahaya illahi
Jagalah hati lentera hidup ini
Jagalah hati jangan kau nodai
Jagalah hati cahaya illahi
Bila hati kian bersih, pikiran pun kian jernih
Semangat hidup kan gigih, prestasi mudah diraih
Namun bila hati busuk, pikiran jahat merasuk
Ahlak kian terpuruk, jadi mahluk terkutuk
Bila hati kian suci, tak ada yang tersakiti
Pribadi menawan hati, ciri mukmin sejati
Namun bila hati keruh, batin selalu gemuruh
Seakan dikejar musuh, dengan Allah kian jauh
kunci utama |
Itulah
mengapa hingga saat ini bangsa kita tidak menjadi yang diharapkan.Kita lupa
dengan Sang Pencipta, akibat kesombongan kita merasa dengan ilmunya bisa
menguasai dunia.Itulah keangkuhan kita selama ini, mari kita benahi mulai dari
diri kita masing masing dengan tujuan beribadah dan untuk kemajuan negri
ini.Siapa lagi kalau bukan MAHASISWA?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar