Sedimentasi merupakan masuknya muatan sedimen ke dalam suatu lingkungan perairan tertentu
melalui media air dan diendapkan di dalam lingkungan tersebut. Sedimentasi yang terjadi di lingkungan
pantai menjadi persoalan bila terjadi di lokasi-lokasi yang terdapat aktifitas
manusia yang membutuhkan kondisi perairan yang dalam seperti pelabuhan, dan
alur-alur pelayaran, atau yang membutuhkan kondisi perairan yang jernih seperti
tempat wisata, ekosistem terumbu karang atau padang lamun.
Faktor-faktor
yang mengontrol terbentuknya sedimen
adalah iklim, topografi, vegetasi dan juga susunan yang ada dari batuan.
Sedangkan faktor yang mengontrol pengangkutan sedimen adalah air, angin, dan
juga gaya grafitasi. Sedimen dapat terangkut baik oleh air, angin, dan bahkan
salju. Mekanisme pengangkutan sedimen oleh air dan angin sangatlah berbeda.
Pertama, karena berat jenis angin relatif lebih kecil dari air maka angin sangat
susah mengangkut sedimen yang ukurannya sangat besar. Besar maksimum dari
ukuran sedimen yang mampu terangkut oleh angin umumnya sebesar ukuran pasir.
Kedua, karena sistem yang ada pada angin bukanlah sistem yang terbatasi
(confined) seperti layaknya channel atau sungai maka sedimen cenderung tersebar
di daerah yang sangat luas bahkan sampai menuju atmosfer.
Pada
paper ini akan sedikit menjelaskan mengenai 2 hal yang memiliki keterkaitan
dengan hal-hal yang sudah dibahas tadi. Diantaranya berupa sedimen terendap dan
sedimen tersusupensi.
Sedimen
Tersuspensi
Jika
ditinjau dalam ilmu kimia
suspensi (Inggris: suspension) adalah suatu
campuran Fluida
yang mengandung partikel
padat. Atau dengan kata lain campuran heterogen dari zat cair dan zat padat
yang dilarutkan dalam zat cair tersebut. Partikel padat dalam sistem suspensi
umumnya lebih besar dari 1 mikrometer sehingga cukup besar untuk memungkinkan
terjadinya sedimentasi. Tidak seperti koloid, padatan
pada suspensi akan mengalami pengendapan/sedimentasi walaupun tidak terdapat
gangguan.
Sedimen
ini menyebabkan kekeruhan didalam air itu sendiri, dengan kondisi padatan
tersebut melayang dikolom air dalam jangka waktu tertentu serta sedimen ini
tidak dapat langsung terlarut dan terendapkan didasar perairan. Jangka waktu tersuspensi
dikolom air dipengaruhi oleh arus air, ukuran sedimen dan kedalaman perairan. Kondisi
ini tidak hanya terjadi di kolom air namun juga dikolom udara
Contohnya :
· Lumpur di mana
tanah, dan lempung tersuspensi di air.
· Tepung dapat
tersuspensi di air.
· Kabut yaitu sistem air
yang tersuspensi di udara.
· Cat
·
Suspensi
partikel di udara.
·
campuran
pasir dengan air
·
sirup
obat batuk
Sedimen terendap
Sedimen
jenis satu ini berupa padatan yang dapat langsung
mengendap jika air tidak terganggu untuk beberapa saat. Padatan tersebut terdiri dari
partikel-partikel padatan yang mempunyai ukuran besar dan berat sehingga dapat
mengendap dengan sendirinya dengan gravitasi. Kondisi pengendapan ini
masih dipengaruhi oleh kondisi peraiaran dan kolom udara. Namun pengaruh
gravitasi lebih besar dan berbanding lurus dengan bobot sedimen tersebut
sehingga sedimen ini mudah sekali mengendap. Berbeda dengan sedimen tersuspensi
dimana sedimen tersebut sedimen ini akan melayang dikolom air/ udara karena
pengaruh lainnya dalam jangka waktu yang lebih lama dibandingkan sedimen
terendap sebelum pada akhirnya akan terendapkan.
Contoh
dari sedimen jenis ini :
·
Kerikil
·
Krakal
·
Pasir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar