My Journey

My Journey
Sekapur Barus
Isi tulisan dipersembahkan hanya untuk diri sendiri, langkah apresiasi terhadap usaha diri, berjuang hidup untuk mandiri, menikmati hidup yang hanya sekali, sebagai bukti bahwa diri pernah berdiri dan menjalani hidup tanpa menyesali. Dipersilahkan kepada para penjelajah dunia maya untuk menjelajahi blog ini. blog yang berisi kumpulan tugas kuliah,catetan dan kejadian aneh lainnya. NO SARA , NO PORNO , NO RASIS . salam damai ! ! !

Minggu, 10 November 2013

Tutup Tab

Seperti biasa, bangun pagi langsung berusaha seproduktif mungkin salah satunya dengan mengakses internet sekedar browsing tugas dan media sosial. Namun terkadang mengakses media sosial menjadi tantangan godaan terbesar, bahkan persentasi ketika browsing tugas ''disambi" akses media sosial perbandingannya 30:70. Seolah browsing tugas menjadi sambilan saat akses media sosial. Thats fact! like what i doing now! hahaha
Dibalik mudharat selalu ada manfaat, seperti pagi ini tidak sengaja saya melihat status teman saya sebagai berikut :
via facebook via ustadz Abdul Mu'thi Al-Maidani
(Langka tapi Nyata)
Al Kisah, dahulu ada seorang syaikh yang selalu mengajarkan murid-muridnya perkara akidah. Dia mengajari mereka tentang kalimat "laa ilaaha illallah", dia berusaha menjelaskan dan menanamkannya pada mereka, dalam rangka meneladani Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Tatkala dia sedang mengajari mereka tentang "laa ilaaha illallah" dan menanamkannya di dalam jiwa mereka, salah satu muridnya menghadiahkannya seekor burung beo, karena dahulu syaikh ini suka memelihara burung dan kucing. Dengan perjalanan waktu, dia menyukai burung beo itu dan selalu membawanya bersamanya di setiap pelajarannya. Sampai burung beo itu bisa mengucapkan Kalimat "laa ilaaha illallah". Dan sang burung selalu mengucapkannya siang dan malam.
Suatu ketika para murid mendapati syaikh mereka sedang menangis terisak-isak. Maka mereka pun bertanya kepadanya mengenai apa yang telah membuatnya menangis?!.
Dia menjawab bahwa kucingnya telah memangsa beo tersebut. Mereka berkata kepadanya: "apakah karena burung ini, engkau menangis? Kalau engkauvmau, kami bisa memberimu burung beo yang lain dan lebih baik dari burung beo itu."
Syaikh pun menolaknya, dan mengatakan kepada mereka: " bukan ini yang membuatku menangis, yang membuatku menangis adalah ketika si beo diserang oleh si kucing, si beo hanya berteriak-teriak sampai mati. Padahal si beo sebelumnya banyak mengucapkan "laa ilaaha illallah". Tetapi ketika si beo diserang oleh si kucing, dia lupa mengucapkan "laa ilaaha illallah", dia hanya berteriak-teriak. Karena dahulu si beo cuma mengucapkannya dengan lisannya, sementara hatinya tidak mengilmuinya dan tidak pula menghayatinya."
Selanjutnya syaikh mereka berkata: "Aku takut kalau keadaan kita seperti burung beo ini. Sepanjang hidup, kita selalu mengulang-ulang "laa ilaaha illallah", tetapi ketika kematian mendekati kita, kita lupa terhadapnya dan tidak ingat, karena hati kita tidak meresapinya (dan tidak pula memahaminya)."
#Hening #tutuptab

2 komentar: