My Journey

My Journey
Sekapur Barus
Isi tulisan dipersembahkan hanya untuk diri sendiri, langkah apresiasi terhadap usaha diri, berjuang hidup untuk mandiri, menikmati hidup yang hanya sekali, sebagai bukti bahwa diri pernah berdiri dan menjalani hidup tanpa menyesali. Dipersilahkan kepada para penjelajah dunia maya untuk menjelajahi blog ini. blog yang berisi kumpulan tugas kuliah,catetan dan kejadian aneh lainnya. NO SARA , NO PORNO , NO RASIS . salam damai ! ! !

Rabu, 13 November 2013

Waktu yang Menjawab

“ Jul, menurutmu kita tahu dia jodoh atau bukan variabelnya apa?” , tanya tisa.

Sebuah pembuka obrolan pagi disela penantian pendaftaran KKN Undip.
“hmmm,,,,,, (befikir keras) gw engga pasti dengan jawaban gw, karena gw pun belom melewati fase tahap itu tis. Cuman jodoh atau engganya, enggak ada variabel yang jelas. Semua itu yang tergantung penilaian subjektif orang yang ngejalanin itu semua. Ada orang yang ngerasa itu jodohnya ketika kesan dan pandangan pertama, meski saat itu belom ada komunikasi. Mereka berdua sudah merasa ada hubungan batin. Ada juga yang beranggapan jodoh mereka itu ketika mereka berdua sudah memiliki visi tujuan hidup yang searah. Bahkan ada juga yang berfikir, jodoh itu dimulai saat pacaran dan gimana caranya mempertahankan hubungan itu sampai ngucapin akad nikah”, jawabku ragu.

“oh,,menurutmu gitu ya . terus gimana cara nilai cowok itu serius ato engga?”, tanyanya lagi.

“sebelumnya sorry nih, bukan menjudge kalo cewek itu materialistik. Kalau secara batin, kesiapan dan keseriusan cowok itu ya yang bisa nilai lu sendiri. Lu yang ngejalanin dan ngerasaain tapi kalau dilihat secara fisik, keseriusan cowok dilihat gimana dia mempersiapkan segala usahanya untuk hidup lo dan calon anak2 lo. Dia ga mau hidup lu ma anak anak lo sengsara. Cewekpun juga begitu, gw yakin banyak cewek baik disekitar kita dan ga materialistik tapi gw juga yakin semua cewekpun ga mau anaknya hidup dalam keterbatasan meski kebahagian hakiki itu ya kebahagiaan batin. Tetapi ya dunia ini semua berbicara tentang uang, hal itu engga bisa dipungkiri . Sehingga esensi bahagia sedikit demi sedikit bergeser, hal itu bukan kemauan kita tetapi ya tuntutan dunia. Islam pun mengajarkan kita terus usaha yang optimal kemudian berserah diri, sehingga dunia kita memperoleh dan akhirat juga aman. Nah disini point pentingnya, ketika udah ngelihat kesungguhan sang cowok entah itu berhasil atau engga tinggal sang cewek yang menentukan pilihan. Cewek baik ya cukup melihat kesungguhannya untuk dia meski hasilnya belom sesuai tapi ya cewek matre sebaliknya, kalo ga berhasil ganti cowok lain”, jelasku

Obrolan kami tak mencapai kesimpulan yang jelas, minimnya pengalaman hidup dan sumber wacana menjadi pembatas topik ini. Cukup kami resapi berdua, biarlah waktu yang menjawab. Beban yang nanti saya panggul bersama calon pendamping saya. #entahlah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar